SHARE

istimewa

“Dan saya percaya, ini memang ceritanya sama (dari pentas sebelumnya) karena sumbernya juga sama dari bukunya Ramadhan KH, tetapi gairah dalam bentuk pertunjukan pasti akan selalu berbeda,” kata Happy.

Untuk mewujudkan pentas, Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan Sleepbuddy. Selain Happy dan Wawan yang terlibat, ada pula Marsha Timothy yang menjadi co-produser.

Pentas juga menghadirkan arahan musikal dari Dian HP sebagai komposer, Avip Priatna sebagai konduktor, dan diiringi lantunan musik Jakarta Concert Orchestra serta suara dari Batavia Madrigal Singers.

Ditulis oleh Ratna Ayu Budhiarti yang terinsipirasi dari roman “Kuantar Ke Gerbang” karya Ramadhan KH, musikal monolog menyuguhkan cerita Inggit Garnasih yang kala itu mendampingi perjalanan Soekarno sebelum menjadi Presiden Pertama Indonesia.

Sebagai istri kedua yang bertahan dalam 20 tahun pernikahan, Inggit setia mengantar Bung Karno mulai dari mendampinginya lulus dari sekolah Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB); mendukung ekonomi keluarga saat Bung Karno memulai pergerakan di organisasi; hingga mendampingi Bung Karno dalam pengasingan di Ende dan Bengkulu.

Inggit memilih mempertahankan martabatnya sebagai perempuan dan menolak dimadu ketika Soekarno menyatakan ingin menikah lagi. Meski Inggit dijanjikan menjadi istri utama, ia memilih mengatakan tidak kepada Bung Karno.
 

Halaman :