SHARE

istimewa

Selain itu, Super QPD menggunakan lensa tunggal pada empat piksel yang berdekatan untuk mendeteksi perbedaan fase dalam arah horizontal maupun vertikal. Ini membuka jalan untuk auto-focusing yang lebih akurat dan lebih cepat bagi pengguna kamera smartphone.

Sensor ini juga memungkinkan pengguna untuk mengambil video 8K pada 30 fps atau 4K pada 120fps, dengan loss minimal di field of view saat mengambil video 8K. Dikombinasikan dengan solusi Super QPD, pengguna dapat mengambil rekaman sinematik seperti film dengan perangkat seluler mereka.

ISOCELL HP3 juga diklaim memberikan pengalaman low-light terbaik, dengan teknologi Tetra 2 pixel yang menggabungkan empat piksel menjadi satu untuk mengubah sensor 200MP 0,56μm menjadi sensor 50MP 1,12μm, atau sensor 12,5MP dengan piksel 2,24μm dengan menggabungkan 16 piksel menjadi satu.

Teknologi ini memungkinkan sensor untuk mensimulasikan sensor piksel berukuran besar dalam mengambil foto yang lebih cerah dan lebih hidup bahkan di lingkungan yang redup, seperti di dalam ruangan atau pada malam hari.

Untuk memaksimalkan dynamic range dari image sensor seluler, ISOCELL HP3 mengadopsi fitur Smart-ISO Pro yang ditingkatkan. Teknologi ini menggabungkan informasi gambar yang dibuat dari dua perolehan konversi mode Low dan High ISO untuk membuat gambar HDR.

Teknologi yang ditingkatkan ini hadir dengan mode triple ISO– Low, Mid, dan High – yang semakin memperluas dynamic range sensor. Selain itu, Smart-ISO Pro yang ditingkatkan memungkinkan sensor untuk mengekspresikan gambar di lebih dari 4 triliun warna (kedalaman warna 14-bit), 64 kali lebih banyak warna daripada pendahulunya pada 68 miliar (12-bit).

Dengan mendukung staggered HDR bersama dengan Smart-ISO Pro, ISOCELL HP3 dapat beralih di antara kedua solusi tergantung pada lingkungan pembuatan film untuk menghasilkan video HDR berkualitas tinggi.

Sampel dari Samsung ISOCELL HP3 saat ini sudah tersedia, dan produksi massal akan dimulai dalam tahun ini.
 

Halaman :