SHARE

istimewa

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kediri Sri Rahayu mengeluhkan okupansi hotel dan restoran di Kediri, Jawa Timur, yang turun drastis selama pandemi COVID-19 hingga 90 persen, membuat pengelola restoran dan hotel kesulitan.

"Dengan kondisi hotel tingkat hunian kurang maksimal, anjlok 90 persen. Kendalanya pemberlakuan PPKM diperpanjang," kata Sri Rahayu dalam kegiatan webinar tersebut.

Sri mengatakan penyebab okupansi yang turun drastis juga dipengaruhi pariwisata di daerah yang belum sepenuhnya siap seperti di pusat. Selain itu, di daerah juga belum semuanya siap memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi.

"Jika harus memakai aplikasi harus diupayakan vaksin untuk anak di bawah usia 12 tahun, karena banyak keluarga yang menginap di hotel," ujar dia.

Ia juga menambahkan kendala lainnya adalah izin keramaian antara pusat dan daerah tidak sama. Untuk itu, pihaknya berharap ada kejelasan yang harus diikuti, sehingga ketika ada even di daerah juga bisa berlangsung dengan lancar dan nyaman.

"Harapan kami, regulasi pusat bisa mempermudah di daerah terutama perizinan," kata dia.

Dalam dialog yang digelar secara daring itu, hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan jajarannya, Bupati Kediri Handindhito Himawan Pramana dan jajarannya, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Kediri, dan sejumlah pembicara lainnya. Acara digelar dengan siaran langsung.

Halaman :
Tags
SHARE