SHARE

Istimewa

Setelah pilihan menu ditetapkan, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat inovasi menu yang dihadirkan pada waktu tertentu saja atau setidaknya dihadirkan sekali hingga dua kali dalam satu tahun.

Inovasi juga bisa dilakukan dengan tujuan beradaptasi dengan kondisi yang tengah terjadi. Sebagai contoh, saat pandemi mulai berlangsung, Dapur MTW pada akhirnya membuat inovasi makanan beku (frozen food). Inovasi tersebut, kata Tiwu, mampu mendongkrak penjualan tiga kali lipat di tengah pandemi dan bertepatan dengan momen Ramadhan.

"Waktunya juga tepat, saat itu Ramadhan, jadi orang nyari banget makanan yang tetap bisa disiapkan dengan mudah saat sahur dan berbuka, harga terjangkau, pengiriman mudah. Itu frozen food," katanya.

Selain itu, menurut Tiwu, kolaborasi menu dengan jenama lain juga menjadi poin penting terutama sebagai strategi bertahan di tengah pandemi.

Selanjutnya, kiat lain yang perlu dilakukan termasuk merancang pemasaran atau promosi dengan memaksimalkan pemanfaatan media sosial, namun harus dilakukan secara konstan sehingga calon pelanggan dapat dengan mudah mengingat jenama.

"Promosi selain media sosial, kita bisa gunakan adds seperti adds di Instagram atau Google, itu sangat berpengaruh. Setelah itu, bikin promo. Promo itu sangat penting, misalnya bikin Rp100ribu sudah full kenyang dan porsi berdua," kata Tiwu.

Halaman :