SHARE

istimewa

“Di panel II, terkait pentingnya menyampaikan narasi yang tepat mengenai wellness tourism, tidak hanya ke pasar global saja, tapi juga pemerintah, pelaku industri, dan investor dengan strategi komunikasi dan media yang tepat,” ungkap Rizki.

Untuk panel III membahas urgensi mengeksplorasi tipe wisata kebugaran, seperti pengalaman aromatik, forest bathing, ekowisata, dan acara kesehatan. Pada panel IV, pembahasan seputar bagaimana memastikan pengembangan kesehatan sebagai katalisator pemberdayaan masyarakat, perempuan, dan pemuda.

Lalu di panel V, memastikan iklim pariwisata dalam kondisi kondusif dan kemudahan akses pembiayaan yang perlu dilakukan. Serta, panel VI yang membicarakan tentang dukungan dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia di sektor pariwisata.

“Diperlukan langkah strategis agar untuk mengoptimalkan wisata kebugaran yang ada di Indonesia. Meliputi dukungan regulasi dari kementerian/lembaga, berbagai produk dan layanan kesehatan lokal, serta sumber daya manusia yang berkomitmen untuk mengembangkan wellness tourism di Indonesia,” ucap dia.

Halaman :