SHARE

Ilustrasi

CARAPANDANG.COM - Urgensi pendidikan agama Islam dalam pembentukan akhlak generasi milenial sangatlah dibutuhkan, karena pendidikan agama merupakan dasar bagi seseorang dalam melakukan kebaikan, serta menjadi tumpuan dalam kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

Maka itu,  generasi milenial harus terus dibekali pendidikan agama Islam sebagai landasan hidup yang baik untuk masa depannya agar tidak terbawa arus modernisasi dan globalisasi yang cenderung terbuka dalam hal-hal yang secara naluri dan keagamaan dibatasi. Sehingga pentingnya pendidikan agama Islam sebagai pembatas agar seseorang dapat mencegah diri dari melakukan keburukan dalam kehidupannya.

Manfaat pembentukan akhlak pada generasi milenial saat ini supaya kelak lebih peduli terhadap pendidikan agamanya serta dapat mengamalkan ajaran agamanya dan tidak terbawa oleh zaman yang serba canggih dalam teknologi, bahkan dapat memanfaatkan teknologi sebaik mungkin untuk menggali dan mempelajari nilai-nilai agama yang dianutnya. Sehingga harapannya secara perlahan tetapi pasti akan memperbaiki akhlaknya di kemudian hari atau di masa yang akan datang.

Pendidikan agama Islam merupakan pondasi dasar bagi terbentuknya generasi yang kuat dengan nilai-nilai spiritual, termasuk bagi generasi milenial. Di dalam pendidikan agama Islam seseorang akan diajarkan banyak hal khususnya terkait akhlak, moral atau etika dalam kepribadiannya. Fenomena sebagian generasi milenial saat ini banyak yang lebih senang belajar agama melalui teknologi sekarang seperti internet yang di dalamnya terdapat media sosial yang mudah diakses dimanapun dan kapanpun, contohnya Youtube, Google, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya.

Sebagian generasi milenial saat ini banyak yang lebih asik bermain dengan teknologi dalam genggaman seperti handphone dari pada bercengkrama atau bertemu tatap muka dengan orang lain, bahkan disaat sedang berkumpul pun sebagian generasi milenial terlihat lebih nyaman dengan handphone nya dibandingkan berbicara dengan seseorang di hadapannya. Hal ini tentu salah satu tanda-tanda terjadinya degradasi moral yang terus menurun sebagian generasi milenial sebagai akibat terlalu  dekatnya sebagian generasi ini dengan teknologi.

Termasuk saat generasi milenial ini berada dalam kelas dan berhadapan dengan gurunya, banyak dari mereka yang lebih fokus pada handphonenya dibandingkan memperhatikan penjelasan dari gurunya, tak terkecuali bila mereka berhadapan dengan orang tuanya di rumah, sebagian generasi milenial banyak yang terlena untuk memainkan telephone gengamnya saat orang tua berbicara tanpa mempedulikan apa yang disampaikan oleh orang tua kepadanya.

Hal demikian tentu memprihatinkan bila terus menerus dibiarkan, karena akan menjadiikan generasi milenial yang apatis dan kurang peduli dengan lingkungan sekitar serta dapat menjadikan sesorang yang kurang memiliki rasa hormat terhadap orang lain termasuk kepada guru dan orang tuanya. Fenomena ini terjadi dimungkinkan karena kurangnya pendidikan agama Islam pada generasi milenial tertentu sehingga menjadikannya lemah dan tidak peka terhadap sesuatu yang terjadi disekitarnya. Bahkan memungkinkan terjadi ketidak berdayaan saat orang lain membutuhkan pertolongannya karena kurangnya akhlak yang baik pada dirinya.

Sehingga mereka hanya menyaksikan semua keadaan nyata dihadapannya dengan rasa tidak peduli. Hal ini dapat dikategorikan sebagai tanda degradasi moral generasi milenial. Semua permasalahan dan kemungkinan kejadian tersebut diduga karena kurangnya pendidikan agama Islam sehingga dapat mempengaruhi rendahnya akhlak seseorang dalam hal ini sebagian generasi milenial yang memang sedang masa pertumbuhan saat ini dengan penuh rasa penasaran dan sangat membutuhkan bimbingan dan arahan dari para pendidik zaman ini.

Pendidikan keagamaan  pada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama. Menurut Marimba (1962:27) bahwa: "Pendidikan agama adalah bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menuju ukuran Islam".

Sedangkan menurut Zuhairini dkk. (1983:27) bahwa: "Pendidikan agama adalah usaha secara sitematis dalam membentuk anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam".

Dari dua pendapat tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan agama lebih berarti kepada sebuah usaha dalam bimbingan kerohanian, mengisi jiwa agar menjadi pribadi yang lebih baik, oleh sebab itu pendidikan agama sangat diperlukan sejak dini, karena pendidikan agama maka setidaknya seseorang akan memiliki kepribadian yang lebih luhur dan mulia dibandingkan yang tidak mengikuti pendidikan agama. maka dapat dikatakan bahwa pendidikan agama diperlukan dalam pembentukan akhlak, karena tujuan pendidikan agama untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia.

Sehingga begitu pentingnya pendidikan agama bagi generasi milenial dalam membentuk akhlak dan kepribadian yang baik serta mulia. Agar generasi milenial tidak mudah terpengaruh hal negatif yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi. dapat disimpulkan bahwa urgensi pendidikan agama dalam pembentukan akhlak generasi milenial sangat dibutuhkan, karena pendidikan agama merupakan dasar bagi seseorang melakukan kebajikan, serta menjadi pijakan dalam kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh sebab itu generasi milenial harus terus dibekali pendidikan agama sebagai landasan hidup yang baik untuk masa depannya agar tidak terbawa arus modernisasi dan globalisasi yang cenderung permisif dalam hal-hal yang secara naluri dan keagamaan dibatasi. Sehingga pentingnya pendidikan agama sebagai pembatas agar seseorang dapat mencegah diri dari melakukan keburukan dalam kehidupannya. [**]

**Oleh: Abdurrahman
Penulis Merupakan Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)


Tags
SHARE