SHARE

Hasanudin, Aktifis 98

Laporan : Suyotno

CARAPANDANG (BANDUNG) - Aksi penyampaian pendapat di depan umum terkait peristiwa bulan November di Kerawang  yang disampaikan GMBI kepada Polda Jabar pada Kamis, 27 Januari 2022 kemarin, berbuntut tindakan tak terkendali di lapangan.  

Atas insiden itu, aktifis '98 Jawa Barat, Hasanuddin berpendapat bahwa tindakan yang dilakukan pihak Polda Jawa Barat merupakan tindakan perventif yang terukur sehingga tidak menimbulkan kekerasan lebih lanjut atau menimbulkan korban.

Hasanudin pun memberikan apresiasi kepada pihak Polda Jabar.

“Kami sampaikan apresiasi kepada Polda Jabar, baik Kapolda maupun petugas kepolisian dilapangan,@ ungkap Hasanudin.

Dirinya berharap agar pihak Polda Jawa Barat dapat melakukan upaya terukur lainnya pasca terjadinya situasi tak terkendali tersebut, yaitu melalui upaya pembinaan.

“Bagaimanapun juga, sepengetahuan kami, GMBI adalah juga mitra dari Kepolisian, khususnya Polda Jawa Barat. Ini perlu pembinaan dalam rangka Kamtibmas,” tegas Hasanudin.

Apa yang terjadi dilapangan, kata Hasanudin, merupakan bagian dari perlunya pembinaan, dan tidak harus dilakukan melalui pendekatan hukum pemidanaan terhadap masyarakat yang tidak mampu mengendalikan lapangan dalam menyampaikan protes.

“Tidak mungkin mereka terpikir dan apalagi memerintahkan berbuat tindakan anarkhis, GMBI khan merupakan mitra Polda Jawa Barat. Ini terjadi salah pengertian atau miskomunikasi antara GMBI dan Polda Jabar,@ tegas Hasanudin.

Untuk itu dirinya menyarankan agar pihak Polda mempertimbangkan untuk membina para demonstran tersebut, dan memulangkan mereka kepada keluarganya masing-masing.(*)