SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersinergi untuk meningkatkan produksi minyak yang saat ini terus menurun.

“Kementerian ESDM baru-baru ini berdiskusi dengan Kemenkeu untuk mencoba melihat perbaikan dari segi fiskal,” katanya dalam acara 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 di Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani mengatakan produksi minyak dan gas yang terus menurun akan menciptakan kesenjangan permintaan yang semakin lebar sehingga perlu segera diatasi agar tidak berdampak pada neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan.

Oleh sebab itu, Sri Mulyani mengatakan dukungan berupa perbaikan dari segi fiskal perlu disediakan untuk memberikan kebijakan dan reformasi yang komprehensif terkait dengan pemulihan biaya, gross split dan perpajakan.

Di sisi lain, Sri Mulyani menuturkan dukungan untuk menaikkan produksi minyak nasional tidak hanya harus dilakukan dari sisi fiskal saja melainkan juga peningkatan investasi di industri hulu migas.

Selain itu, dalam meningkatkan produksi minyak turut dibutuhkan adanya kepastian kontrak industri, efisiensi dan pemanfaatan teknologi sekaligus transparansi tata pemerintahan yang baik.

Hal ini terkait minyak yang merupakan sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui dan pasti akan habis sehingga pemerintah perlu memikirkan terkait ketersediaannya bagi generasi berikutnya.

Terlebih lagi, Sri Mulyani mengatakan terdapat 95 cekungan baru yang potensial dalam menghasilkan minyak dan belum digarap oleh industri sehingga dapat menjadi satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan minyak.

“Kita ambil dari bumi dan kita berutang kepada generasi berikutnya. Jadi kita harus dapat terus mengelola dan membangun kerangka kebijakan yang kuat dan andal,” ujarnya.

Tags
SHARE