SHARE

Foto: Antara

Adapun peringkat tertinggi dipegang oleh tragedi di Estadio Nacional di Peru ketika pertandingan Peru vs Argentina pada 24 Mei tahun 1964 yang menewaskan 328 orang.

Banyaknya korban meninggal menempatkan insiden di Kanjuruhan masuk urutan kedua dalam 10 besar tragedi kerusuhan di stadion yang menelan korban jiwa terbesar. Adapun rincian sebagai berikut:

1. Estadio Nacional Disaster, Lima, Peru, 328 orang tewas (24 Mei 1964)
2. Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia, 130 orang tewas (1 Oktober 2022)
3. Accra Sports Stadium Disaster, Accra, Ghana, 126 orang tewas (9 Mei 2001)
4. Hillsborough Disaster, Sheffield, Inggris, 96 orang tewas (15 April 1989)
5. Kathmandu Hailstorm Disaster, Kathmandu, Nepal, 93 orang tewas (12 Maret 1988)
6. Mateo Flores National Disaster, Guatemala City, Guatemala, 80 orang tewas (16 Oktober 1996)
7. Port Said Staduim Riot, Port Said, Mesir, 70 orang tewas (1 Februari 2012)
8. Puerta 12 Estadion Monumental, Buenos Aires, Argentina, 71 orang tewas (23 Juni 1968).
9. Second Ibrox Stadium Disaster; Galsgow Skotlandia, 66 orang tewas (1971)
10. Luzhiniki disaster; Lenin Stadium Moscow Rusia, 66 orang tewas (20 Oktober 1982).

Secara keseluruhan data mengenai jumlah korban jiwa terbesar dalam kerusuhan di stadion di seluruh dunia tercatat sebanyak 20 kejadian lebih.

Mayoritas dari kejadian itu berlangsung ketika stadion diisi oleh dua kubu suporter dari tim yang tengah berlaga. Sementara dalam kasus di Kanjuruhan, hanya terdapat suporter dari tim tuan rumah.

Kekecewaan terhadap hasil akhir diyakini menjadi salah satu sebab terbesar yang mendorong terjadinya kericuhan di dalam stadion.

Halaman :