SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan selama dua hari berturut-turut, tertekan oleh penguatan greenback dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menyusul kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 19,10 dolar AS atau 1,16 persen menjadi ditutup pada 1.630,90 dolar AS per ounce, merupakan penyelesaian terendah sejak awal April 2020 setelah mencapai tertinggi sesi di 1.643,20 dolar AS dan terendah di 1.618,30 dolar AS.

Emas berjangka merangkak naik 0,3 dolar AS atau atau 0,02 persen menjadi 1.650,00 dolar AS pada Rabu (2/11/2022), setelah terdongkrak 9,00 dolar AS atau 0,55 persen menjadi 1.649,70 dolar AS pada Selasa (1/11/2022), dan melemah 4,10 dolar AS atau 0,25 persen menjadi 1.640,70 dolar AS pada Senin (31/10/2022).

Federal Reserve pada Rabu (2/11/2022) menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase lagi menjadi 3,75-4,00 persen, level tertinggi dalam 15 tahun. Pada konferensi pers pasca-pertemuan, Ketua Fed Powell mengatakan "akan tepat untuk memperlambat laju kenaikan," tetapi "sangat prematur" untuk berpikir tentang menghentikan kenaikan suku bunga karena mereka lebih khawatir tentang berbuat terlalu sedikit pada inflasi daripada terlalu banyak.

Pernyataan Powell tentang suku bunga yang lebih tinggi mendorong indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi, meredam emas.

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis (3/11/2022) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 1.000 ke penyesuaian musiman 217.000 untuk pekan yang berakhir 29 Oktober.

Halaman :