SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut didukung penurunan dolar dan imbal hasil obligasi AS karena data ekonomi yang melemah memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat 11,20 dolar AS atau 0,68 persen menjadi ditutup pada 1.669,20 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran tertinggi 1.679,40 dolar AS dan terendah 1.653,80 dolar AS.

Emas berjangka terkerek 3,90 dolar AS atau 0,24 persen menjadi 1.658,00 dolar AS pada Selasa (25/10/2022), setelah tergelincir 2,20 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.654,10 dolar AS pada Senin (24/10/2022), dan melonjak 19,50 dolar AS atau 1,19 persen menjadi 1.656,30 dolar AS pada Jumat (21/10/2022).

Dolar merosot pada perdagangan Rabu (26/10/2022), karena data ekonomi AS yang lemah baru-baru ini memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin kurang agresif dalam menaikkan suku bunganya. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,13 persen menjadi 109,7010.

Pelemahan dolar terjadi setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan terus merosot dari tertinggi multi-tahun minggu lalu di 4,338 persen, dan terakhir turun empat basis poin menjadi 4,0317 persen. Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mendukung emas.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan Rabu (26/10/2022) bahwa penjualan rumah baru AS turun 10,9 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 603.000 pada September, dari revisi 677.000 pada bulan sebelumnya. Ini agak membatasi pertumbuhan emas.

Halaman :