Namun, Toyoda berkomitmen untuk terus mendukung atlet-atlet peserta Olimpiade dan Paralimpiade. Dia bahkan berjanji perusahaaannya masih bersedia menyeponsori kegiatan Paralimpiade. 

Sedangkan Bridgestone memutuskan kontraknya dengan IOC yang telah berlangsung sejak 2014. Keputusan produsen ban mobil itu terkait dengan perubahan strategi branding dan komitmen terhadap olahraga otomotif global.

Raksasa elektronik Jepang, Panasonic, juga menghentikan dukungan sponsornya yang berlangsung sejak 1987. Namun, perusahaan tersebut tidak memberikan alasan spesifik terkait penghentian tersebut.

Olimpiade Tokyo dibayangi skandal korupsi terkait penggalangan dana sponsor lokal yang dikendalikan Dentsu Inc. Pemimpin perusahaan periklanan Jepang itu diduga menerima suap USD1,4 juta (Rp21,4 miliar) sebagai imbalan pemberian kontrak sponsor Olimpiade.