Para pelaku pasar kini juga tengah menanti data indeks harga produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada hari ini setelah data konsumen yang lebih lemah dari perkiraan, untuk mendapatkan petunjuk tentang arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed).
Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan karena merupakan aset dengan imbal hasil nol.
Selain itu, terdapat faktor lain pemberat harga emas.
Goldman Sachs menaikkan proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi China dan AS, dan memangkas peluangnya untuk resesi AS, setelah kedua negara sepakat pada hari Senin untuk memangkas tarif impor masing-masing.
Goldman mengatakan pihaknya memperkirakan pertumbuhan PDB China sebesar 4,6% tahun ini dan 3,8% pada tahun 2026, naik dari proyeksi sebelumnya masing-masing sebesar 4,0% dan 3,5%. Goldman juga melihat "ekspor riil China akan tetap stabil pada tahun 2025/26 (vs. -5% per tahun sebelumnya)."
Goldman juga mengurangi peluang resesi AS dalam 12 bulan menjadi 35% dari 45% karena adanya perjanjian perdagangan. Bank tersebut juga menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan PDB AS pada kuartal keempat 2025 menjadi 1,0% dari 0,5%.
Pertumbuhan ekonomi dua negara terbesar tersebut mendorong beralihnya investor safe haven ke aset yang lebih beresiko seperti saham, karena akan menjadi lebih menarik ketika banyak sektor yang akan tumbuh dan tentu saja mempengaruhi kinerja harga sahamnya.