SHARE

Rasmus Paludan, seorang politikus dari partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) Swedia, membakar Alquran saat aksi protes pada Sabtu sore di luar kedutaan Turki di Stockholm.

CARAPANDANG - Rasmus Paludan, seorang politikus dari partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) Swedia, membakar Alquran saat aksi protes pada Sabtu sore di luar kedutaan Turki di Stockholm.

Turki mengutuk keras aksi pembakaran salinan Alquran itu, dan menggambarkannya sebagai "tindakan keji".

Turki menegaskan, keputusan pemerintah Swedia untuk mengizinkan protes itu "sama sekali tidak dapat diterima"

Turki adalah negara mayoritas Muslim. Kementerian Luar Negerinya mengeluarkan pernyataan mengecam tindakan tersebut, yang katanya terjadi meskipun "peringatan berulang".

"Mengizinkan tindakan anti-Islam ini, yang menargetkan umat Islam dan menghina nilai-nilai suci kami, dengan kedok 'kebebasan berekspresi' sama sekali tidak dapat diterima," katanya.

Ia menambahkan bahwa pembakaran Alquran adalah contoh lain dari Islamofobia, rasisme, dan diskriminasi yang "mengkhawatirkan" telah mencapai Eropa, dan meminta pemerintah Swedia untuk mengambil "langkah-langkah yang diperlukan".

Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, menyebut tindakan itu "mengerikan". "Swedia memiliki kebebasan berekspresi yang luas, tetapi itu tidak berarti bahwa pemerintah Swedia, atau saya sendiri, mendukung pendapat yang diungkapkan," tulisnya di Twitter.

Ini bukan aksi pertama yang dilakukan, Paludan juga pernah menggelar aksi unjuk rasa yang sama dengan membakar Alquran, yang memicu kerusuhan. Bentrokan di pinggiran kota Rinkeby Stockholm setelah Paludan membakar mushaf Al Quran pada April 2022 lalu. Poli

i mengatakan sedikitnya 34 orang ditangkap di Linkoping dan Norrkoping setelah sekitar 150 pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah petugas dan membakar kendaraan.

Anders Thornberg, kepala polisi nasional Swedia, mengatakan dia belum pernah melihat kerusuhan sekeras itu.

Kerusuhan di Norrkoping terjadi setelah Paludan mengatakan dia berencana menggalang dukungan menjelang pemilihan legislatif Denmark pada bulan September, Paludan mendeklarasikan "tur" ke Swedia, berencana untuk mengunjungi kota-kota besar dan kecil dengan populasi Muslim yang besar dengan maksud untuk membakar Al-Qur'an selama bulan suci Ramadhan



Tags
SHARE