SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM - Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9) terbakar. Peristiwa kebarakan tersebut menewaskan 44 warga binaan di Lapas itu.

Nursin yang merupakan orang tua dari korban meninggal dunia  Rezkil Khaerul (22) merasa terpukul dengan kejadian tersebut. Dia menilai ada hal yang tak wajar dari musibah tersebut.

Dia menjelaskan, sebelum terjadinya kebakaran, dirinya  masih berkomunikasi dengan korban hingga dini hari.  "Anak saya jam 1 malam masih ngobrol sama saya kok, masih chatting-chattingan masa bisa kebakaran begitu aja, masa iya enggak tahu," ujarnya di RS Polri Kramat Jati, Kamis (9/9).

Maka itu, dia meminta kepada  pihak kepolisian untuk menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian yang dilakukan pihak Lapas Tangerang terakit musibah kebakaran tersebut. "Seharusnya mereka semua diperiksa untuk mempertanggungjawabkan kebakaran ini," ujar Nursin.

Sementara itu, Upi Hartati, yang merupakan ibu kandung dari mendiang Rezkil Khaerul, mengaku sangat terpukul dengan kejadian tragis tersebut. Apalagi masa hukuman Rezkil hanya tersisa 1,5 tahun.

"Dia divonis lima tahun, sudah jalanin dua tahun lebih bebasnya itu 1,5 tahun," kata Upi.

Sebelumnya, sebanyak 44 narapidana tewas pada musibah kebakaran yang terjadi Blok C Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB. Penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik.

Awalnya, jumlah korban meninggal tersebut 41 orang, namun bertambah tiga orang menjadi 44 warga binaan yang tewas pada peristiwa kebakaran tersebut.

Tags
SHARE