SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menjadi berkubang di bawah level psikologis 1.700 dolar, mendekati tingkat terendah dalam 2,5 tahun terakhir, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS yang terus bergerak naik menekan daya tarik logam kuning.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok 31,8 dolar AS atau 1,86 persen, menjadi ditutup pada 1.677,30 dolar AS per ounce. Emas menetap di harga terendah sejak April 2020 setelah menyentuh terendah sesi di 1.669,05 dolar AS, menandai titik terendah sejak Juni 2020.

Emas berjangka jatuh 8,3 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.709,10 dolar AS pada Rabu (14/9/2022), setelah merosot 23,2 dolar AS atau 1,33 persen menjadi 1.717,40 dolar AS pada Selasa (13/9/2022), dan terkerek 12 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.740,60 dolar AS pada Senin (12/9/2022).

“Emas dipukul dengan kejam,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA. “Jika imbal hasil obligasi pemerintah terus naik, itu akan mempertahankan tekanan jual pada emas. Emas akan mendapatkan dukungan segera ketika investor akan menahan diri dari posisi overweight sampai mereka mendengar langsung dari Fed.“

Data ekonomi yang dirilis pada Kamis (15/9) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman di Amerika Serikat untuk pekan yang berakhir 10 September mencapai 213.000, turun 5.000 dari minggu sebelumnya dan terendah sejak akhir Mei.
 

Halaman :
Tags
SHARE