SHARE

Ilustrasi

CARAPANDANG.COM - Dolar merosot pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) saat imbal hasil obligasi pemerintah turun setelah pemerintah AS melihat permintaan yang kuat untuk penjualan obligasi 30-tahun, sementara euro terangkat setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan akan memangkas pembelian obligasi darurat selama kuartal mendatang.

Greenback sebagian besar telah bergerak sejalan dengan imbal hasil obligasi minggu ini. Imbal hasil turun pada Kamis (9/9/2021) setelah Departemen Keuangan menyelesaikan pasokan kupon senilai 120 miliar dolar AS yang dijadwalkan untuk minggu ini.

Terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, dolar bertahan di atas level terendah satu bulan yang dicapai pada Jumat (3/9/2021) ketika data pekerjaan untuk Agustus menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan melambat.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya tergelincir 0,23 persen menjadi 92,47, naik dari level terendah satu bulan di 91,94 pada Jumat (3/9/2021).

Investor fokus pada kapan Federal Reserve kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi (tapering) ketika bank sentral menyeimbangkan kenaikan tekanan harga terhadap gambaran ketenagakerjaan yang masih relatif lemah.

Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans pada Kamis (9/9/2021) mengatakan ekonomi AS "belum keluar dari kesulitan," dan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi kuat dan janji vaksin, tantangan tetap ada, termasuk rantai pasokan dan hambatan pasar tenaga kerja.

Sementara itu, Gubernur Fed Michelle Bowman menambahkan suaranya ke semakin banyak pembuat kebijakan yang mengatakan laporan pekerjaan Agustus yang lemah kemungkinan tidak akan membatalkan rencana bank sentral untuk memangkas 120 miliar dolar AS dalam pembelian obligasi bulanannya akhir tahun ini.

Halaman :
Tags
SHARE