SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Seorang ibu yang sedang mengandung boleh menyusui bayinya asalkan ia dalam kondisi prima dan kehamilannya sehat, kata konselor laktasi dr. Teresia Susilo dari Ikatan Dokter Indonesia.

"Dari segi laktasi, kalau menyusui anak pertama lalu hamil, ASI tetap dapat diberikan, dengan catatan kondisi kehamilan sehat, tidak rapuh, stabil," jelas Teresia dalam bincang-bincang virtual, Kamis.

Ketika ibu berada dalam masa menyusui kemudian kembali mengandung, memang ada beberapa perubahan yang mungkin membuat bayi jadi enggan mengonsumsi ASI. Sebagai contoh, kondisi puting dan aerola menjadi lebih kering.

"(Puting) bisa lecet serta retak, dalam kondisi ini ada kalanya bayi tidak mau menyusui," ujar dia.

Rasa ASI juga bisa berubah ketika ibu kembali hamil. Komposisi air susu ibu berubah sesuai dengan perkembangan bayi. Ketika bayi baru lahir, payudara memproduksi kolostrum yang volumenya sedikit namun penting untuk menyokong antibodi bayi yang belum sempurna.

Setelah bayi berusia 5-7 hari, ASI berubah menjadi ASI peralihan dan selanjutnya menjadi ASI matur yang lebih cair. Ketika hamil lagi, ASI matur yang sudah diproduksi bisa perlahan berubah menjadi kolostrum. Perbedaan rasa dan aliran susu yang tak sederas biasanya ini dapat memengaruhi nafsu bayi dalam menyusui.

"Tapi ini tidak jadi kontraindikasi, ibu tetap boleh menyusui walau sedang hamil terutama bila bayi belum berusia setahun, dianjurkan menyusui asal kandungan sehat," kata Teresia.

Ia mengingatkan para ibu yang ingin berhenti menyusui saat hamil untuk melakukannya seperti bertahap, sama seperti ketika menyapih anak.

Jika menyusui dihentikan secara mendadak, payudara ibu akan bengkak dan terjadi peradangan pada jaringan payudara sehingga ibu merasa tidak nyaman.

Menyusui memberikan beberapa keuntungan bagi ibu, seperti mencegah perdarahan pasca persalinan, membantu mempercepat rahim kembali ke bentuk semula, sebagai kontrasepsi alami, dan mengurangi risiko terjadinya kanker ovarium dan kanker payudara.



Tags
SHARE