SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Desainer Denny Wirawan menilai busana hasil rancangan para siswa SMK di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bisa bersaing dengan karya-karya perancang busana ternama sehingga karya mereka bisa dijual di pasar nasional.

"Dari 142 kelompok siswa yang diberi tugas untuk membuat rancangan busana dengan memanfaatkan kain batik Kudus, sekitar 50 persen karya mereka sudah layak dijual di pasaran," ujarnya ditemui usai fashion show karya siswa SMK NU Banat dan SMKN 3 Kudus di aula SMK NU Banat Kudus, Sabtu.

Untuk kategori pelajar, kata dia, karya mereka sudah cukup bagus karena dibuktikan dari tugas yang diberikan kepada mereka untuk busana mulai dari kategori ready to wear, sustainable fashion, serta batik Kudus.

Adapun tujuan penggunaan bahan lokal, kata dia, dalam rangka mengangkat potensi daerah agar bisa dipasarkan di pasar nasional maupun internasional.

Untuk itulah, kata dia, kolaborasi antara dirinya bersama Djarum Foundation menargetkan ada generasi penerus di bidang fesyen yang bisa bersaing di level nasional maupun internasional.

Ia optimistis hal itu bisa diwujudkan, melihat karya 182 siswa yang tergabung dalam 14 kelompok cukup bagus. Padahal, program "Ruang Kreatif: Batik Kudus in Fashion" ini baru pertama kali digelar, sedangkan pesertanya yang merupakan siswa kelas 11 hanya diberi waktu sangat terbatas karena dari mentoring dan pembuatan busana tidak sampai satu pekan.

 

Halaman :
Tags
SHARE