SHARE

Bupati Indramayu Nina Agustina di sela-sela pembongkaran pagar alun-alun Pendopo Kantor Bupati Indramayu.

CARAPANDANG.COM -  Program pembongkaran pagar alun - alun merupakan program mengembalikan alun-alun Pendopo Kantor Bupati Indramayu sebagai icon dan simbol kedekatan pemimpin dengan rakyat, dengan membongkar seluruh pagar pendopo.

Bupati Indramayu membongkar pagar alun-alun pendopo Indramayu pada Rabu (19/5), dimana dalam pembongkaran tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Anggota DPR RI Komisi IV, Ono Surono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, H Sirojudin, Jajaran Forkopimda Indramayu, Kepala Cabang Bank BJB Indramayu, dan Para Camat Seluruh Kabupaten Indramayu.

Bupati Indramayu Nina Agustina menyampaikan, pembongkaran alun-alun dimulai sepanjang 100 meter, yang nantinya akan dilakukan penataan serta dibangun trotoar. "Saya berharap, dalam pelaksanaan pembongkaran dan penataan alun-alun berjalan lancar," ungkapnya. 

Ketua Umum Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Kabupaten Indramayu Jiaul Haq, mengomentari kegiatan pembongkaran tersebut. Menurutnya untuk dekat dekat rakyat tidak perlu membongkar alun-alun pendopo, tapi seharusnya membuat program atau kebijakan yang pro rakyat, bukan merusak pagar pendopo. 
 
“Merusak pagar pendopo alibinya supaya dekat dengan rakyat itu argumentasinya terkesan sungsang,  masalah dekat dengan rakyat bukan kantornya yang di bongkar,  tapi mindsetnya pemimpinya  itu sendiri, Pak Jokowi saja yang dikenal deket dengan rakayat tidak harus merobohkan pagar Istana," ujar Haq dalam keterangan tertulisnya di Indramayu, Rabu (19/5). 

“Mungkin program unggulan Bupati merobohkan pagar alun-alun pendopo, baru ada di Indramayu. Ingin dekat dengan rakyat buat program atau kebijakan yang pro rakyat, bukan merusak pagar pendopo. Gak ada korelasinya,” sindirnya. 

Tags
SHARE