Di antaranya adalah Radio Farda, penyiar berbahasa Persia yang diblokir oleh pemerintah Iran, serta Alhurra, jaringan berita berbahasa Arab. Sementara itu, Iran, Tiongkok, dan Rusia terus berinvestasi besar dalam media milik negara mereka.
Media tersebut bertujuan menyaingi narasi media Barat serta menyebarkan pandangan pemerintah masing-masing ke audiens internasional. Uni Eropa khawatir pembekuan dana media AS dapat melemahkan demokrasi global dan meningkatkan pengaruh propaganda dari negara-negara otoriter.
Persaingan media antara Barat dan negara-negara tersebut semakin ketat. Keputusan pemerintahan Trump ini dinilai dapat berdampak besar pada geopolitik dan kebebasan pers di seluruh dunia.