Beranda Internasional Tank-Tank Israel Terus Menyerbu, Warga Gaza Terdesak Antara Pilihan Hidup Atau Mati

Tank-Tank Israel Terus Menyerbu, Warga Gaza Terdesak Antara Pilihan Hidup Atau Mati

Warga Palestina membopong jenazah korban usai serangan Israel di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza City pada 16 September 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

0
Xinhua

   Israel Katz, menteri pertahanan Israel, pada Selasa (16/9) menyampaikan ultimatum yang mengerikan. "Jika Hamas tidak membebaskan sandera dan melucuti senjatanya, Gaza akan dihancurkan dan menjadi hamparan nisan," katanya. Menanggapi ultimatum tersebut, Hamas mengecam serangan itu sebagai "babak baru dalam perang genosida dan pembersihan etnis secara sistematis."

   Sementara itu, rumah sakit di Gaza City kewalahan menghadapi tekanan. Di Rumah Sakit Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Gaza, dokter-dokter kewalahan. Puluhan korban luka berdatangan dalam hitungan jam, banyak di antaranya merupakan korban serangan artileri. Tenaga medis bekerja dengan pasokan listrik, bahan bakar, dan perlengkapan esensial yang semakin menipis.

Warga Palestina meratapi korban serangan Israel di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza City pada 16 September 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

   Munir al-Bursh, direktur jenderal otoritas kesehatan Gaza, memperingatkan bahwa sistem kesehatan seluruhnya berada di ambang kehancuran.

   "Foto-foto dari Gaza menceritakan kisahnya. Mayat-mayat di bawah reruntuhan, anak-anak yang dihantui kelaparan dan ketakutan, rumah sakit yang runtuh menimpa staf dan pasiennya," kata al-Bursh, menyebut situasi ini sebagai "ujian moral dan hukum bagi dunia."

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait