CARAPANDANG –  Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama, menilai konsumsi rokok, alkohol, dan minuman manis sangat membahayakan kesehatan. Menurutnya, tingginya konsumsi produk tersebut merupakan penyebab utama berbagai penyakit kronis yang kini makin meluas.

“Rokok dan minuman berpemanis berperan besar meningkatkan risiko penyakit kronis yang mengancam kualitas hidup masyarakat,” kata dr. Ngabila kepada Pro 3 RRI.

Ia menilai desakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menaikkan pajak hingga 50 persen, patut diterapkan untuk menekan konsumsi rokok. Menurutnya, harga yang tinggi akan membatasi akses masyarakat terhadap produk berbahaya, terutama kalangan remaja dan anak-anak.

“Kalau harganya mahal dan tidak dijual eceran, maka anak-anak tidak mudah lagi membeli,” ujarnya.

Di sisi lain, dr. Ngabila menyebut pemerintah pusat dan daerah perlu bertanggung jawab melalui regulasi yang lebih tegas. Ia menekankan pentingnya pelarangan penjualan rokok ketengan serta pembatasan iklan di area publik dan sekolah.

“Kawasan tanpa rokok harus diperluas dan penjualan rokok ketengan di dekat sekolah harus ditiadakan,” ucalnya.

Lebih lanjut, dr. Ngabila memaparkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat memicu obesitas, hipertensi, hingga gagal ginjal permanen. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak menyadari kandungan gula tersembunyi dalam makanan dan minuman kemasan.