Rusia berkeras agar Ukraina menyerahkan wilayah yang dicaploknya, sesuatu yang secara tegas ditolak Kyiv dan negara-negara barat. Sejak invasi pada Februari 2022, Rusia telah menguasai hampir 20 persen wilayah Ukraina dan terus memperluas dominasinya sejak pertengahan 2024.
Pasukan Rusia baru-baru ini melancarkan serangan kilat di Kursk, menghadapi pasukan Ukraina yang menerobos perbatasan sejak Agustus 2024. Serangan ini diyakini bertujuan mengalihkan perhatian Moskow dari Ukraina timur, sekaligus memberikan tekanan lebih besar dalam negosiasi.
Putin mempertanyakan bagaimana gencatan senjata akan berdampak pada situasi di Kursk, terutama jika pertempuran dihentikan selama 30 hari. Putin menyatakan kekhawatirannya, bahwa gencatan senjata hanya akan menguntungkan Ukraina dan memperpanjang konflik.
Meskipun ada sinyal positif, berbagai syarat yang diajukannya menunjukkan bahwa kesepakatan damai masih jauh dari final. Hal ini membuat masa depan perang di Ukraina tetap sulit diprediksi.