Salah satu penulis hasil studi, peneliti di Sekolah Ilmu Psikologi Universitas Monash Josh Leota, PhD, menjelaskan bagaimana tidur lebih awal dan kurang tidur dapat mendorong lebih banyak beraktivitas fisik keesokan harinya.
"Tidur lebih awal dapat berarti bangun lebih awal, memberi orang lebih banyak waktu dan energi untuk berolahraga sebelum bekerja atau menjalankan tanggung jawab sehari-hari," katanya.
"Di sisi lain, tidur lebih lama dapat mempersempit waktu untuk aktivitas fisik, terutama di tengah jadwal yang padat," ia menambahkan.
Meskipun studi baru menunjukkan tidur kurang dari tujuh jam dapat mendorong lebih banyak aktivitas fisik keesokan harinya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat merekomendasikan orang dewasa tidur malam setidaknya selama tujuh jam.
Alih-alih mengurangi waktu tidur secara teratur hanya untuk menambah waktu bergerak, penulis studi menyarankan penggeseran waktu tidur malam menjadi lebih awal untuk memperbanyak waktu beraktivitas.
Christopher E. Kline, profesor madya di Universitas Pittsburgh yang berfokus pada hubungan antara aktivitas fisik, tidur, dan risiko kardiometabolik, mengatakan perubahan waktu tidur sebaiknya dilakukan secara bertahap.
Caranya, menurut dia, dengan meminimalkan paparan cahaya terang pada malam hari dan melakukan banyak aktivitas pada siang hari.
Dia juga menyampaikan pentingnya menjadwalkan kegiatan olahraga dan itu tidak harus dilakukan pada pagi hari.