Pada pekan ini, harga emas dunia melemah 0,51% secara point-to-point (ptp). Sedangkan pada perdagangan Jumat (9/8/2024) kemarin, harga emas ditutup naik 0,17% menjadi US$ 2.430,92 per troy ons.
Sepanjang pekan ini, harga emas terpantau jatuh selama dua hari beruntun, kemudian naik kembali pada Kamis dan Jumat.
Harga emas berhasil bangkit di akhir pekan ini, salah satunya dipengaruhi permintaan safe-haven yang masih kuat di tengah ketidakpastian geopolitik.
Terbunuhnya anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah pekan lalu meningkatkan kemungkinan serangan balasan oleh Iran terhadap Israel.
Harga emas batangan dianggap sebagai lindung nilai atau safe-haven terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Melansir Reuters, Alex Ebkarian, COO Allegiance Gold mengatakan emas sebagai aset safe haven masih akan diuntungkan.
"Emas diuntungkan karena menyediakan lebih banyak stabilitas dan semakin banyak investor yang menyadari bahwa ini hanyalah migrasi dari aset berisiko ke aset yang lebih aman," terangnya.
Ia juga menambahkan prospek emas masih akan kuat terdorong potensi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) pada September mendatang.
Namun di awal pekan ini, harga emas global cenderung merana. Pelemahan harga emas pada awal pekan ini lebih dipengaruhi kenaikan indeks dolar AS (DXY) dan imbal hasil US Treasury.