CARAPANDANG - Israel mengumumkan bahwa kepala militer Hamas, Mohammed Deif telah tewas dalam serangan udara yang terjadi di jalur Gaza bulan lalu. Namun mengenai kematian Deif, belum ada konfirmasi resmi dari Hamas.

Melansir dari BBC News, Deif menjadi sasaran dalam serangan yang menargetkan sebuah kompleks di wilayah Khan Younis pada 13 Juli. Pengumuman ini menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismael Haniyeh, di Teheran, serta komandan senior Hezbollah, Fuad Shukr, dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon.

Menurut Israel, Deif adalah salah satu individu yang terlibat dalam perencanaan serangan pada 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang. Pernyataan militer Israel menyebutkan bahwa setelah evaluasi intelijen, dapat dipastikan bahwa Mohammed Deif telah terbunuh dalam serangan pada 13 Juli.

Sebelumnya, otoritas kesehatan Hamas di Gaza melaporkan bahwa serangan udara tersebut menewaskan lebih dari 90 orang. Mereka membantah bahwa Deif termasuk di antara korban tersebut.

Mohammed Deif adalah pemimpin Brigadir Izzedine al-Qassam, sayap militer Hamas. Ia ditahan oleh otoritas Israel pada tahun 1989, dan setelah itu membentuk Brigadir dengan tujuan untuk menangkap tentara Israel. 

Ia juga dikenal karena perannya dalam pembangunan terowongan yang memungkinkan pejuang Hamas untuk memasuki Israel dari Gaza. Deif lahir pada tahun 1965 di Kamp Pengungsi Khan Yunis di Jalur Gaza, dari sebuah keluarga yang melarikan diri atau diusir selama perang Palestina.