Investasi dari China mencakup berbagai sektor strategis seperti manufaktur, kendaraan energi baru (NEV), energi hijau, hingga teknologi digital. Contohnya, Hongshi Holding Group berencana mengucurkan investasi senilai 5 miliar dolar AS secara bertahap untuk pengembangan kawasan industri yang memproduksi silikon, polisilikon (bahan baku panel surya), baterai, serta membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 GW.
Pembangunan pabrik ditargetkan rampung pada akhir 2026, dengan produksi mobil listrik dimulai segera setelahnya. Berdasarkan informasi dari laman resmi Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Jawa Barat, investasi ini diproyeksikan akan menciptakan sekitar 18.000 lapangan kerja baru dan berkontribusi besar terhadap penguatan ekonomi lokal di sekitar kawasan industri.
Sementara itu, Jiangsu Xinfang Technology Group, produsen benang asal China, sedang membangun pabrik berorientasi ekspor di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Proyek tahap pertama bernilai 30 juta dolar AS, dan diproyeksikan menyerap ratusan tenaga kerja lokal.
Di bidang NEV, salah satu investasi besar yang menonjol datang dari BYD Auto Industry Co., Ltd. BYD berinvestasi sebesar Rp16,3 triliun di Indonesia melalui pembangunan pabrik mobil listrik di area Fase 2 Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Fasilitas ini dibangun di atas lahan seluas lebih dari 108 hektare, menjadikannya salah satu kawasan industri otomotif terbesar di Indonesia.