Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhaya kepada awak media usai acara makan siang dengan pimpinan redaksi di Jakarta, Selasa (05/11/2024). (Foto: RRI/Sugandi)
Menurutnya ada dua penyebab siswa tidak menyukai matematika. Pertama, metode pembelajaran yang diberikan guru kepada murid tidak menarik.
Bahkan ada stigma di kalangan siswa, matematika adalah pelajaran yang 'menakutkan' dengan guru yang tidak menyenangkan. "Metode pembelajaran yang tidak menarik sehingga menyebabkan matematika paling dibenci," ujarnya.
Faktor kedua kata Wamen, kualitas guru matematika karena selama ini guru disibukan dengan beban administratif. Alhasil, subtansi ilmu diabaikan karena guru cenderung lebih takut dengan sanksi.
"Saya merenung, ini kualitas guru dan penguasaan karena penyebabnya guru sibuk dengan beban administrasi. Sehingga subtansi ilmu tidak dihiraukan karena takut sanksi administratif," tegasnya.
Oleh sebab itu, ini menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto dengan penguatan literasi dan saintek (Sains san teknologi). Presiden ingin saintek diperkenalkan sejak dini dengan metode pengajaran dengan pendekatan teknologi misal memakai animasi sehingga lebih menyenangkan.
"Beliau ingin penguatan literasi dan pembelajaran saintek agar siswa punya kemampuan literasi baik dan saintek bagus. Presiden ingin saintek dimulai sejak SD dengan aminasi agar siswa riang gembira, tidak dihantui sehingga siswa suka," ujarnya lagi.