Dengan demikian, HMPV sesungguhnya telah ada dan beredar selama beberapa dekade. Tidak diketahui negara mana yang warganya pertama kali terinfeksi virus ini karena peneliti baru mengidentifikasi HMPV pada 2001 sementara virus telah beredar 60 tahun sebelumnya.
Lonjakan HMPV karena Musim Dingin
Dilansir NYTimes.com, Pemerintah Cina mengakui bahwa terjadi lonjakan kasus infeksi HMPV dalam beberapa minggu di akhir 2024 dan awal 2025, yang membuat banyak pasien berobat ke rumah sakit. Direktur Institut Penyakit Menular dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Kan Biao, mengatakan bahwa data menunjukkan kasus HMPV meningkat di kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun.
Dalam konferensi pers pada 27 Desember 2024, dia menjelaskan kawasan yang terinfeksi adalah Cina utara. Kasus influenza juga sedang meningkat di sana. Sementara waktu lonjakan kasus, dimulai pertengahan Desember lalu.
Juru bicara Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Margaret Harris, mengatakan kasus itu naik di Cina utara saat Bumi belahan utara mengalami musim dingin. Jumlah kasus HMPV di Amerika Serikat juga bisa meningkat dalam musim dingin.
Harris menyatakan belum ada laporan keanehan dalam kenaikan kasus HMPV di Cina. Dia juga mengatakan bahwa otoritas Cina menyatakan belum kewalahan menangani kondisi yang ada dan belum membuka status darurat.