Di perbatasan Rafah yang kembali dibuka, sejumlah anak-anak penderita kanker dan penyakit jantung menjadi kelompok pertama yang diizinkan keluar dari Gaza untuk menjalani perawatan medis di Mesir. Namun, pejabat senior Kementerian Kesehatan Gaza Mohammad Zaqout menilai jumlah pasien yang diizinkan bepergian masih jauh dari cukup, dengan sekitar 18.000 orang yang membutuhkan layanan kesehatan lebih baik.
Berbeda dengan serah terima sebelumnya yang diwarnai kekacauan pada Kamis lalu— saat petugas Hamas kesulitan melindungi sandera dari kerumunan yang berdesakan— proses kali ini berlangsung lebih tertib.
Namun, momen tersebut tetap menjadi ajang unjuk kekuatan bagi Hamas. Para pejuang bersenjata mereka berparade di lokasi penyerahan, menegaskan kembali dominasi kelompok itu di Gaza meskipun mengalami kerugian besar selama perang.