Anies menyampaikan hal tersebut merespon adanya fenomena banyaknya GenZ yang menyuarakan keresahan mereka terhadap masa depan tinggal dan berkarir di Indonesia. Banyak anak muda yang merasa negeri ini tak lagi menawarkan harapan sehingga diam-diam mempertimbangkan opsi berpindah kewarganegaraan.
Dalam video singkatnya, Anies juga mengingatkan berjuang untuk Indonesia merupakan proses panjang seperti estafet, di mana generasi sebelumnya pun banyak yang tidak sempat melihat hasil perjuangannya, tetapi tetap berjuang demi masa depan bangsa.
"Generasi 1908, 1928, sebagian dari mereka tidak sempat, tidak pernah melihat Indonesia merdeka, tapi mereka tetap bergerak maju meski dianggap pada masa itu mimpi, mimpi di siang bolong," jelasnya.
Anies juga mempertegas bahwa nasionalisme tidak bergantung pada lokasi tempat tinggal. Banyak tokoh bangsa yang lama tinggal di luar negeri namun tetap berkontribusi bagi Indonesia. Maka itu, bagi anak bangsa yang memilih pergi ke luar negeri untuk alasan pribadi atau keluarga, hal tersebut sah-sah saja, asalkan tetap berupaya memberikan manfaat bagi negeri.
"Bagi yang berkesempatan keluar, oke gunakan kesempatan sebaik-baiknya. Tetap usahakan berkontribusi untuk Indonesia dari manapun," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Anies Baswedan: Nasionalisme Tidak Bergantung pada Lokasi Tempat Tinggal
Anies berharap agar seluruh masyarakat Indonesia, baik yang di dalam maupun luar negeri, tetap memiliki semangat untuk membangun bangsa.
Berita Teratas
